Waterproofing atau pemberian lapisan anti air pada permukaan material biasanya ditujukan untuk menghindari terjadinya bocor atau rembesan air. Di Indonesia sendiri, waterproofing atap ini sudah cukup umum dilakukan sebagai upaya menjaga kesehatan dari bangunan. Namun ternyata tidak bisa sembarangan dilakukan agar hasil lebih maksimal. Seperti apa cara tepatnya? Simak tips berikut. 

Tips Memberi Waterproof Pada Atap 

1. Kenali Dulu Kondisi Dan Titik Kebocorannya 

Periksa secara berkala dan kenali dulu kondisi kebocoran yang ada di rumah. Bisa dikatakan setiap jenis atap akan memiliki cara waterproofing yang berbeda. Begitu juga dengan kondisi kebocoran atau rembesan yang terjadi. Disinilah Anda perlu memeriksa kendaraan secara berkala. Pahami lokasi, kebutuhan, ukuran, hingga alat yang dibutuhkan. 
Dari mengenali kondisi ini pun Anda bisa melihat seberapa parah kebocoran dan kebutuhan tambal yang digunakan. Biasanya, Anda perlu cek sisi sisi dak beton, cela antara genteng, atau area yang cenderung tergenang oleh air. Hal ini karena kebocoran, retak, atau rusak bisa juga terjadi di area yang jarang tampak. 

2. Tambal retakan yang ditemukan

Sebelum memasang waterproofing atap Anda perlu memastikan area sudah siap. Siap yang dimaksud adalah mampu di waterproof. Perlu diingat alat waterproof hanyalah lapisan tambahan, yang mana tidak menggantikan fungsi atap. Karena itulah jika terjadi retak atau kerusakan pada atap pun wajib diperbaiki terlebih dahulu. 
Penambalan ini bisa dilakukan sesuai dengan kondisi atau jenis dari material atap yang digunakan. Jika retak terjadi di dak beton, maka bisa ditambal dengan menambahkan atau menutupi celah. Namun jika retak terjadi pada genteng, maka bisa diganti dengan yang baru sebelum dilapisi dengan bahan waterproofing. Hal ini juga ditujukan agar waterproofing lebih tahan lama. 

3. bersihkan area yang akan di beri waterproofing

Setelah ditambal atau diganti, jangan lupa untuk membersihkan area terlebih dahulu. Bersihkan dari debu, kotoran, atau bekas tambalan yang tidak merata. Sehingga lapisan waterproofing atap dapat melekat sempurna. Hal ini wajib diaplikasikan karena air bisa saja masuk di celah antara kotoran yang tertutupi waterproofing.

4. Aplikasikan Produk Waterproofing 

Setiap jenis waterproofing punya cara pengaplikasian yang berbeda. Yang paling mudah dan umum adalah coating cat, yang diaplikasikan seperti cat pada umumnya. Namun yang menjadi pembeda adalah cairan lebih kental dan anti air. Membran menjadi opsi yang lebih mudah karena berbentuk rol atau gulungan siap tempel. 
Biasanya, pengaplikasiannya diikuti dengan pembakaran atau torching (tergantung jenisnya). Untuk jenis integral lebih rumit karena menjadi bagian proses cetakan pembangunan dak beton. Crystallizing menggunakan bahan kimia di dalam bahan beton dan yang terakhir adalah waterstop atau cor beton pelindung atap. 

5. Gunakan Produk Yang Sesuai Kebutuhan Dan Berkualitas

Karena setiap jenis waterproofing atap punya cara yang berbeda, Anda wajib pintar memilih. Jangan hanya karena murah, akhirnya pilih produk asal asalan. Coating dan membran bisa jadi pilihan terbaik. Salah satu produk rekomendasi jenis membran yang wajib dicoba adalah Onduband, besutan Onduline. Membrannya terbuat dari bahan dasar aspal yang semakin rekat saat terpapar sinar matahari. 
Memberi lapisan waterproof sebenarnya bisa menjadi solusi kondisi atap bocor yang tidak ada habisnya. Baik itu di dak beton atau material apapun, pastikan produk yang digunakan tepat dan berkualitas. Jangan lupa juga untuk cek dan aplikasikan dengan sempurna, sehingga bocor pun dapat dikurangi secara signifikan. 
 

call center onduline

 

Bagaimana cara Waterproofing Atap? Simak Juga Tips Terbaik Anti Bocor Bocor