Atap merupakan bagian penting dari sebuah bangunan, khususnya rumah. Bagian rumah tersebut akan melindungi anda dari panas maupun hujan. Supaya memberikan perlindungan maksimal, anti panas dan anti bocor, tentu material yang digunakan harus diperhatikan. Jika dulu banyak orang menggunakan genteng keramik, kini anda bisa memilih alternatif atap bitumen.

Atap Bitumen Sebagai Pengganti Genteng Berbahan Keramik

Secara umum, memang ada berbagai macam material yang bisa dipakai sebagai atap. Di Indonesia, atap dari bahan keramik cukup banyak digunakan. Namun karena bobotnya yang berat, masyarakat pun mulai mencari alternatif untuk menggantikan penggunaan atap dari bahan keramik.
Pasalnya bobot atap yang berat dapat mempengaruhi kekuatan struktur yang dibutuhkan. Sehingga terdapat risiko yang membahayakan di kemudian hari apabila proses pemasangannya tidak tepat. Selain itu, harga keramik relatif mahal bila dibandingkan dengan jenis atap lainnya. Proses pemasangannya pun sedikit rumit, sehingga anda perlu merogoh kocek lebih dalam.
Apabila terkena perubahan suhu yang terlalu ekstrim, genteng keramik termasuk mudah berubah warna. Mengingat bahwa di Indonesia cuaca sangat tidak menentu, tentu karakteristiknya tersebut dapat mempengaruhi estetika rumah. Dalam hal ini, anda bisa memilih atap bitumen sebagai penggantinya.

Apa Itu Atap Bitumen ?

Atap bitumen memiliki material dasar berupa aspal, yang kemudian dicampur dengan bahan lain seperti fiberglass, pasir batu, dan alga coating. Sehingga jenis atap ini disebut pula sebagai atap aspal. Pertama kali dikembangkan pada tahun 1893, namun belakangan semakin populer menggantikan atap keramik.
Ada beberapa jenis dan bentuk atap bitumen yang biasa digunakan, yaitu atap bitumen gelombang, atap bitumen shingle flat, dan genteng bitumen selulosa. Alasannya dipilih sebagai pengganti keramik adalah karena bobotnya ringan. Selain itu, atap bitumen mampu meredam suhu dingin di luar pada malam hari sehingga ruangan terasa tetap hangat. Dan di siang hari meredam suhu panas sehingga ruangan sejuk.

Keunggulan Atap Bitumen

1. Memiliki Bobot Ringan

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, atap bitumen dipilih sebagai pengganti genteng keramik karena bobotnya yang lebih ringan, sehingga tidak memberi banyak beban pada struktur rumah. Adapun berat genteng bitumen yaitu sekitar 13 kg saja dalam satu meter persegi, sementara atap keramik bisa mencapai 50 kg sampai 60 kg.
Meskipun ringan, jangan salah mengira bahwa atap aspal memiliki daya tahan yang ringkih. Sebaliknya, atap dari bahan aspal ternyata sangat tahan banting. Genteng ini sangat kokoh lantaran proses pembuatannya melalui pemanasan tinggi, dimana proses tersebut tergolong cukup lama.

2. Mampu Meredam Suara Bising

Selain mampu meredam suhu dingin pada malam hari dan meredam suhu panas pada siang hari, ternyata atap bitumen juga memiliki kemampuan meredam suara bising. Karakteristiknya ini akan sangat berguna ketika hari hujan. Suara hujan ataupun angin dari luar tidak akan terdengar di dalam ruangan, sehingga anda bisa beristirahat dengan nyaman.

3. Tersedia Banyak Variasi Warna

Tidak kalah dari genteng keramik, genteng bitumen juga menyediakan banyak variasi warna yang bisa disesuaikan dengan selera masing masing. Varian warnanya tersebut telah berkembang mengikuti tren di masyarakat. Jadi selain berfungsi sebagai atap untuk melindungi rumah, genteng bitumen juga mampu meningkatkan nilai estetika hunian.
Berdasarkan ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa genteng bitumen dapat digunakan sebagai pengganti genteng dari keramik. Namun pastikan anda memilih genteng yang sudah ber-SNI agar dapat menikmati semua keunggulannya, seperti yang disebutkan di atas. Misalnya seperti atap Onduline yang disebut sebut sangat cocok digunakan di berbagai letak geografis di Indonesia.
 

call center onduline

 

Bisakah Atap Bitumen Menjadi Pengganti Genteng Keramik ? Cari Tahu Yuk!