Bagi pekerja proyek, helm proyek bukan hanya sekadar alat pelindung diri (APD), tetapi juga merupakan kebutuhan utama untuk menjaga keselamatan di tempat kerja. Aturan Undang-Undang (UU) Ketenagakerjaan menegaskan pentingnya penggunaan APD yang sesuai dengan standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Terdapat manfaat besar dalam penggunaan helm safety proyek, terutama di area kerja dengan risiko tinggi seperti konstruksi, pertambangan, dan sektor minyak dan gas.

Salah satu keuntungan utama penggunaan helm safety proyek adalah melindungi pekerja dari potensi cedera kepala akibat benda tajam atau tumpul yang mungkin jatuh secara tidak sengaja. Di lingkungan kerja yang penuh dengan resiko seperti proyek konstruksi, helm menjadi perisai yang sangat penting untuk mencegah cedera ringan maupun berat. Pemilihan helm yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) juga menjadi kriteria krusial yang harus dipenuhi.

Arti Warna Helm Proyek

Dalam lingkup Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), warna helm proyek bukan hanya sekadar estetika, tetapi memiliki makna dan peran tertentu. Berikut adalah enam warna helm proyek beserta arti dan perbedaannya:

1. Helm Putih

Helm putih umumnya digunakan oleh orang dengan jabatan tinggi seperti insinyur, manajer, pengawas, dan mandor. Jumlah strip pada helm putih juga memberikan informasi tambahan tentang posisi seseorang dalam hierarki proyek.

Helm putih polos dengan 1 strip (8 mm): Pelaksana Proyek.
Helm putih polos dengan 2 strip (2 x 8 mm): Kepala Pelaksana Proyek.
Helm putih polos dengan 3 strip dan 1 strip 15 mm di bagian paling atas: Kepala Proyek.

2. Helm Biru

Helm biru umumnya dikenakan oleh supervisor lapangan, operator teknis, dan pengawas sementara. Pekerja di lapangan, seperti operator alat berat, juga sering memakai helm warna biru.

3. Helm Merah

Pemakai helm merah adalah pengawas keamanan atau petugas safety unit Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam suatu proyek. Tugas mereka melibatkan memastikan sistem keselamatan berfungsi sesuai standar.

4. Helm Kuning

Helm kuning umumnya digunakan oleh subkontraktor atau pekerja umum di lapangan. Helm kuning membantu meningkatkan visibilitas pekerja di area kerja, mengurangi risiko kecelakaan.

5. Helm Hijau

Pekerja yang berhubungan dengan lingkungan, seperti peneliti atau pengawas lingkungan di area proyek, menggunakan helm berwarna hijau. Helm ini mencerminkan semangat "Go Green" dalam lingkungan kerja.

6. Helm Oranye

Helm oranye biasanya dikenakan oleh para tamu proyek yang berkunjung. Ini membantu membedakan pekerja dari pengunjung dan menjaga keamanan di area proyek.

Dengan memahami arti dan peran dari setiap warna helm proyek, pekerja dan pengunjung dapat lebih mudah mengidentifikasi dan berinteraksi dengan rekan-rekan kerja sesuai dengan tanggung jawab dan posisi masing-masing. Keselamatan di tempat kerja adalah prioritas utama, dan pemilihan helm yang sesuai memberikan kontribusi besar dalam mencapai tujuan tersebut.

 

call center onduline